Thursday, February 28, 2013

From Best Friends Become Lovers

Pertama kali aku melihatnya, aku tak pernah menyangka bahwa kami bisa seperti sekarang ini.
Seorang bocah laki-laki dengan rambut merahnya yang dengan bangganya akan memamerkan kepiawaiannya untuk merapalkan mantra. Sayang mantra itu tidak berkerja dengan baik. Awal pertemuan ku dengannya bukan lah sebuah pertemuan yang baik. Well.. bisa dibilang aku benci padanya pada saat itu. Ia terus menerus meledek ku karena aku tidak mempunyai teman di tahun pertama ku di sekolah sihir ini..

Tapi aku ternyata waktu membuktikan bahwa aku salah..

Tak pernah menyangka di tahun pertama ku aku akan bertemu dengan troll gunung yang menyeramkan. Aku hampir mati ketakutan karenanya. Tapi kemudian dia ada disana. Dia bersama temannya si Potter yang terkenal menyelamatkan ku dari Troll gunung yang menyeramkan ini.

Aneh memang...tapi pada kenyataannya kejadian menyeramkan itulah yang kemudian menyatukan kami. Aku, dia dan Potter mulai menjadi dekat satu dengan yang lain hingga tak bisa terpisahkan. berbagai kejadian kami lewati. Mulai memcahkan misteri Nicolas Flamel, hingga mendapatkan jawaban akan batu bertuahnya.

Tahun kedua membuat aku dan dia semakin dekat lagi.


Aku tak menyangka dia membelaku di depan anak berdarah murni yang sok berkuasa itu.Malfoy. Malfoy menyebut ku si "darah-lumpur", ejekan yang sangat kasar bagi kami penyihir yang berasal dari keluarga Muggle. Aku kagum, senang dan terharu karena dia berani membela ku sahabatnya, yah pada saat itu kami sudah bersahabat baik, juga dengan Potter. Namun sayang, nasib baik tidak ada padanya.mantranya berbalik dan siput-siput menjijikan keluar dari mulutnya. Aku kasihan kepadanya. tapi aku mulai tersipu karena sifatnya yang pemberani.

Tahun ketiga...


Tahun ini tak sama seperti 2 tahun sebelumnya..Seorang penjahat besar bernama 'Black' berhasil kabur dari Azkaban penjara sihir yang terkenal luar biasa ketat itu. Rumor mengatakan bahwa ia mengincar teman kami si Potter. Hubungan ku dengan kedua teman ku juga berjalan kurang baik tahun ini. aku juga menjadi lebih sibuk karena mata pelajaran yang aku ambil. Beruntung aku mendapatkan pinjaman kalung pembalik waktu dari kepala asrama ku. Tapi siapa yang menyangka di penghunjung tahun, petualangan yang aku dapatkan bersama kedua temanku membuat kami lebih dekat dari sebelumnya.

Tahun keempat...

Tahun ini Hogwarts mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah Triwizard Turnament. Dan, seperti biasanya menjelang natal akan diadakan pesta Yule Ball. Aku heran pada kedua teman ku ini. waktu penyelenggaraan Yule Ball semakin dekat. Namun, kenapa tak satupun dari mereka berinisiatif untuk mengajak ku ke pesta. Dalam hati, mendekati pesta tersebut setiap harinya aku selalu berharap bahwa ia akan mengajak ku ke pesta dansa itu. Tapi, sepertinya harapan ku adalah sia-sia. Victor Krum akhirnya mengajak ku ke pesta itu. Aku bingung. Di satu sisi aku masih berharap ia akan mengajak ku. Tapi di sisi lain, aku tahu mungkin hal itu tidak akan terjadi, dan aku tidak ingin datang sendirian ke pesata itu. Aku pun menyanggupi permintaan Krum untuk bersamanya ke pesta dansa itu.

Aku sebal kenapa disaat-saat terkahir, disaat aku sudah menyanggupi pergi bersama Krum dia baru meminta ku untuk pergi bersamanya. Aku benci ini. Terlebih ketika saat dipesta ia malah bertingkah menyebalkan karena aku terlihat gembira bersama Krum.

Tahun Kelima...
 
Kementrian sihir mulai mencampuri urusan Hogwarts. Guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam ini sungguh membuat ku gerah..Bagaimana kami bisa berlatih mempertahankan diri hanya dengan membaca teori saja?? Aku pun bergagasan untuk membentuk club ini. Club dimana Harry Potter teman kami sebagai gurunya bisa mengarjakan kami untuk mempertahankan diri disaat yang di butuhkan. Dumbledore's Army inilah club yang kami bentuk sekarang. Saling berlatih satu sama lain dan saling mensupport. Aku senang. Karena sekarang waktu ku bersama dia semakin bertambah dan kami bisa saling mengajarkan satu sama lain.

Tahun Keenam...

Tak pernah kusangka aku dan dia akan menjadi prefek Gryffindor. Aku senang bukan main. aku berusaha untuk menyembunyikan. Dan aku harap tak seorang pun menyadarinya.

Tahun ini juga dia berusaha masuk untuk menjadi Tim Quidditch dari asrama kami.Tentu saja aku mendukungnya dengan sepenuh hati. Aku ingin dia menjadi bagian dari tim. Tapi sepertinya lawannya si McLaggen juga bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. Aku tidak ingin dia kecewa. Aku pun menggunakan mantra Confundus pada McLaggen, toh ini hanya try out tim saja. jadi tak masalah bagi ku.

Aku pikir tahun ini akan menjadi tahun yang menyenangkan bagi ku. Aku dan dia menjadi prefek Gryfindor, dan dia berhasil menjadi keeper dalam tim Quidditch asrama kami. Bahkan kami berhasil memenangkan piala Quidditch tahun ini karena dia.
 Tapi siapa yang menyangka, semuanya berubah,..
semuanya menjadi hancur berantakan,, hati ku bagai teriris-iris ketika aku melihatnya, ketika perempuan itu seketika menariknya lalu menempelkan bibirnya ke bibir dia. aku lebih memilih untuk meninggalkan ruangan ini. aku mencari ruangan kosong dan mulai menangis disana aku rapalkan mantra yang baru ku pelajari untuk membuat burung-burung kecil di udara.

Kenapa?? kenapa hal ini harus terjadi?? kenapa disaat semuanya membaik perempuan itu malah muncul?? Saling memberikan nama panggilan di antara mereka yang membuat ku muak untuk mendengarnya. Satu hal yang aku rasakan saat itu AKU BENCI MEREKA!!!

Aku memang benci akan semua yang terjadi. Namun, ketika aku mendengar dia masuk rumah sakit karena keracunan, aku takut dan cemas setengah mati. Aku bergegeas kesana untuk memastikan keadaannya. Ia tak sadarkan diri. aku cemas duduk di sampingnya. menunggunya untuk kembali sadar, sampai perempuan itu datang dan marah karena aku ada disana.Bukankah seharusnya aku yang marah?? aku yang mengenal dia lebih dahulu. Aku yang selalu bersamanya bertahun-tahun belakangan ini. Senang, Susah sudah pernah kami rasakan bersama. Apa haknya perempuan itu untuk memarahi ku karena aku ada disana??
 Aku senang ketika,walaupun secara perlahan dia mulai tersadar dan menyebutkan sebuah nama. Aku berusaha mendengarnya dengan lebih baik. Dia menyebutkan nama ku..yah nama ku..seuntai senyum sipu di tengah kecemasan ku akan keadaannya mulai merekah di wajahku. aku tahu ini salah, tapi aku merasa senang karena dia tidak menyebut nama perempuan itu dan malah menyebut nama ku. dan aku senang akhirnya perempuan itu pergi dari kamar ini. Bahkan sesudah kejadian tersebut mereka tak pernah terlihat bersama lagi..Ah, andaikan dia tahu semua perasaan ku ini...

Tahun Ketujuh...

Aku tahu kami tidak akan kembali lagi ke Hogwarts setelah semua yang terjadi.Tapi setidaknya rencana kami kali ini harus berhasil.Membawa Potter untuk menyelamatkannya dengan menyamar sebagainya. Aku hanya berharap kami semua bisa selamat. Terutama dia, dalam hati aku terus berdoa agar dia bisa selamat dalam misi ini. 

Siapa yang mengira ternyata rencana kami ada yang membocorkan,Pelahap maut mulai meyerang kami dari awal. 7 orang Potter di angkasa memang membuat mereka kewalahan, tapi aku juga kewalahan, kami kewalahan. aku sampai di The Burrow mendapatkan Potter yang asli selamat. Namun dimana dia?? apakah dia selamat?? apa seseuatu terjadi padanya?? aku cemas mengetahuinya belum kembali. Sampai kemudian Tonks dan dia kembali. aku senang setengah mati melihatnya dalam keadaan sempurna tanpa kekurangan.
 Ternyata petualangan kami dimulai lebih cepat dari yang kami duga. Tanpa tahu harus kenapa kamipun akhirnya memutuskan untuk tinggal di rumah Black yang kini telah diwariskan kepada Potter. Hari-hari ini kami lewatkan bertiga, kami merasa lebih dekat satu sama lain. terutama aku dan dia. Aku tahu dia cemas memikirkan keluarganya yang lain. Aku pun berharapa tak akan pernah mendengar buruk akan mereka.
 Penyelidikan kami tentang Horcrux membawa kami pada petualangan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. penuh dengan misteri dan emosi yang bergejolak. Setelah meninggalkan rumah Keluarga Black, petualangan kami sesungguhnya di dunia luar dimulai. Aku tahu dia sangat mengkhawatirkan keluarganya. Tapi apa harus dia meninggalkan aku dan Potter di saat genting??? Aku yang bahkan memanggil namanya terus menerus memohon untuknya agar tinggal pun tidak dihiraukan olehnya.

Hari-hari setelah kepergiannya aku lewati dengan kesedihan. Tinggal aku dan Potter. Aku tahu mungkin ia akan kembali. Aku pun meninggalkan jejak-jejak untuknya agar ia dapat kembali.

Pagi itu aku dikejutkan oleh suara Potter. Tetapi aku lebih terkejut lagi ketika melihat sosoknya di luar kemah. Tampangnya cukup berantakan. dengan memegang pedang Gryffindor dan Horcrux yang sudah berhasil ia hancurkan ia hanya berkata "Hey!!" Berminggu-minggu, berhari-hari aku sedih dan kecewa dan khawatir karena kepergiannya dan ia hanya mengatakan Hey?!?! emosi ku pun tak terbendung lagi. Walaupun aku senang dia telah kembali tapi juga masih ada rasa marah ku terhadapnya.

Aku tahu, petualangan ini adalah petualangan yang sulit, dan kami tidak bisa tercerai berai satu sama lain. Aku pun menghentikan rasa marah ku padanya. Kami akhirnya sampai pada akhir petualangan kami. Pertempuran besar di Hogwarts,,mungkin ceritanya sudah banyak yang kalian dengar. Tapi satu hal yang mungkin tidak di ketahui. Kebersamaan ku bersamanya di ruangan basilisk itu. semuanya terjadi begitu cepat. Perasaan ku tak bisa kubendung lagi. Dan akupun senang karena akhirnya aku tahu dia ternyata memiliki perasaan yang sama dengan ku. Untuk pertama kalinya bibir kami saling bersentuhan. Aku merasakan hangatnya dalam pelukan dia.

DAN SEKARANG, 19 TAHUN KEMUDIAN...

Dia sudah resmi menjadi suami ku. Ayah dari kedua anak ku Rose dan Hugo. RON WEASLEY. Anak laki-laki yang pertama kali aku jumpai di kompartemen Hogwarts Express, Sahabat ku, yang kini menjadi CINTA SEJATI KU.. MY BEST FRIEND BECOME MY LOVER..I LOVE HIM.. ALWAYS HAVE ALWAYS WILL..

- Hermione Granger - 

 -F-


2 comments: